
Pak Anton, Sahabat Hutan di Desa Sempurna memberhentikan motornya di sebuah rumah yang terlihat sepi. Aku hendak turun dari jok belakangnya dan baru menapakkan satu kaki ketika seorang ibu menghampiri. “Pak Anuar ndak ada. Lagi pergi keluar. Cari ikan di sungai kayanya,” ucapnya.
Aku dan Pak Anton kemudian kembali menaiki sepeda motor dan berkeliling Desa Sempurna, salah satu desa penyangga Taman Nasional Gunung Palung yang menjadi mitra ASRI. Kami berhenti tepat di tengah-tengah hamparan sawah. Lahan sawah di kanan dan kiri mengapit jalan yang mengarah ke sebuah bukit, persis seperti gambar panorama yang biasa dibuat anak-anak. Di Desa Sempurna, ada sekitar 100 hektar lahan sawah milik warga yang dipanen setahun sekali untuk memenuhi kebutuhan pangan di desa itu sendiri.
“Saat ini panen memang hanya setahun sekali. Mereka sih bercita-cita panen setahun dua kali dan menjadikan padi sebagai tanaman unggul dari situ. Biar bisa sampai dijual,” ucap Muhammad Yusuf atau yang akrab dikenal sebagai Bang Jili. Aku berbincang dengannya selaku Koordinator Program Pertanian Berkelanjutan ASRI melalui pesawat telepon. Ia lah yang kemudian menyarankanku untuk menemui Pak Anuar dan berbincang mengenai praktik pertanian organik yang ia dan masyarakat desa jalankan. Saat sedang menyapu pandangan dan mencoba menebak petak sawah mana yang diolah secara organik, Pak Anuar terlihat di ujung jalan mengendarai sepeda motornya dan bergerak ke arah kami. Beberapa batang tebu terikat di jok belakangnya. “Eh, ayoklah kita ke rumah,” ajaknya.
Kami pun berputar balik dan berkendara kembali menuju rumahnya. “Tadi abis ambil batang tebu, buat minuman di acara yasinan pergi haji,” jelasnya sambil mempersilahkan kami duduk.
Baca juga: Inventarisasi Tumbuhan Paku (Pteridophyta) di Lokasi Reboisasi Yayasan ASRI
Pak Anuar adalah salah seorang anggota kelompok tani di desa yang telah berusia 43 tahun. Ia sudah berpuluh-puluh tahun bertani dan telah belasan tahun menerapkan pertanian organik yang ramah lingkungan. “Saya dah full gak pake kimia. Yang jelas ya hemat biaya. Terus efeknya terasa ke tanahnya. Kebaikannya tuh jangka panjang,” terangnya.
Meski telah mempraktekannya selama belasan tahun, Pak Anuar merasa pengetahuan yang ia miliki masih sangat sedikit, sehingga ia merasa senang dengan kehadiran program pertanian berkelanjutan ASRI di desanya. Sejak akhir tahun 2022, ASRI telah mengajak petani-petani di Desa Sempurna termasuk pak Anuar untuk belajar bersama di berbagai kesempatan mulai dari pendampingan dan berbagi ilmu teknis pertanian, praktik pembuatan pupuk organik dan pestisida alami, hingga bantuan pengadaan hand traktor disertai pelatihan penggunaanya.
“Ilmunya ga habis-habis! Salutlah dengan Bang Jili. Gak cuma kasih-kasih teori aja, tapi beneran didampingin praktik ke lapangannya dan aplikasi langsung,” ujarnya bersemangat ketika menceritakan kegiatan bersama ASRI yang pernah ia ikuti. Setelah puas berbincang-bincang, aku dan Pak Anton pun pamit undur diri.
Hari itu ternyata bukanlah kali terakhir aku berjumpa dan berbincang dengan pak Anuar. ASRI mengundang dan memberangkatkan Pak Anuar dan 15 orang petani lainnya dari Desa Sempurna untuk mengikuti field trip ke Sukadana, lokasi kantor pusat ASRI. Aku membayangkan perjalanan pergi-pulang yang harus kutempuh saat mengunjungi Desa Sempurna kali pertama menemui pak Anuar. Lima jam di dalam kendaraan, melewati plot perkebunan sawit perusahaan yang luas dan sesekali harus menerabas jalan tanah yang bergelombang. Di beberapa titik, jalan tanah yang setengah basah dan licin membuat pengemudi harus ekstra berhati-hati dan lihai agar mobil tidak terperosok. Kali itu, pak Anuar dan kawan-kawannyalah yang harus menempuh perjalanan itu. Pak Anuar mengakui itu adalah pengalaman pertamanya mengunjungi Sukadana. Sebagian besar kawannya pun belum pernah berkunjung ke Sukadana sebelumnya.
Selama lima hari, aku turut mendampingi para petani Desa Sempurna mengunjungi berbagai lokasi perkebunan dan persawahan di daerah Sedahan Jaya, Mentubang, dan Tanjung Gunung. Antusiasme dan semangat Pak Anuar masih sama dengan kali terakhir kali berbincang. Disela-sela memperhatikan padi yang tumbuh subur atau panen cabai yang berlimpah, ia sesekali terlihat serius mencatat di buku sakunya atau merekam melalui gawainya.
Tak hanya mempelajari cara budidaya sawah dan meninjau perkebunan cabai, pak Anuar dan para peserta lainnya juga diajak untuk belajar dari pak Amir, mantan penebang pohon yang telah beralih profesi menjadi peternak madu kelulut. Mereka diperkenalkan dengan alternatif mata pencaharian berkelanjutan lain yang dapat mereka coba untuk meningkatkan ekonomi sekembalinya mereka ke Desa. Di hari terakhir rangkaian acara, dipandu oleh Bang Jili dan beberapa karyawan ASRI, para peserta diajak berdialog mengenai hal-hal yang telah dipelajari selama trip dan bagaimana mengaplikasikannya sesuai keadaan di Desa Sempurna.
Baca juga: Pertanian Berkelanjutan Dukung Cita-Cita Pak Imran dan Masyarakat Desa Sempurna
“Agar tidak berhenti sampai di kegiatan ini aja. Sayang sekali nantinya. Perlu kita diskusikan, apa yang selanjutnya kita bisa lakukan bersama-sama,” ujar Bang Jili saat membuka sesi diskusi. Turut hadir di dalam diskusi perwakilan dari Dinas Pertanian Kabupaten Ketapang. Berbagai pihak yang terlibat baik dari Dinas Pertanian, ASRI, dan tentunya para petani Desa Sempurna diharapkan dapat bekerja kolektif demi meningkatkan produktivitas hasil pertanian di desa.
“Berterima kasih banget pada ASRI yang sudah menanggung semuanya, mengabulkan keinginan kami untuk field trip. Kami belajar banyak dan merasa terbantu,” pak Anuar mengutarakan rasa terima kasihnya ketika kami sudah sampai pada penghujung acara. Kami masih sempat berbincang singkat sebelum bergegas merapikan barang dan bersiap pulang.
“Semoga ndak sampai sini aja dan bisa berkelanjutan,” jawabnya ketika aku menanyakan harapan beliau setelah mengikuti rangkaian kegiatan field trip itu. ASRI berharap melalui berbagai sesi berbagi ilmu dan praktik pertanian berkelanjutan yang telah dilaksanakan di desa, ditambah dengan kegiatan field trip ke Sukadana, Pak Anuar dan kawan-kawannya dapat meraih cita-cita mereka: produksi padi meningkat dan jadi produk unggulan dari Desa Sempurna.