
Sebanyak 17 orang anak muda perwakilan dari berbagai dusun di Kecamatan Sukadana, Kabupaten Kayong Utara datang ke Yayasan Alam Sehat Lestari (ASRI) untuk mendapatkan pemahaman seputar kesehatan planetari. Dikemas dalam program Planetary Health (PH) Camp dengan serangkaian materi dan kunjungan destinasi yang dapat merepresentasikan kondisi lingkungan.
PH Camp dilangsungkan selama 3 hari dan telah dimulai sejak Senin (6/9). Pada hari pertama sebelum dimulainya rangkaian acara, pada seluruh peserta dan panitia diberlakukan tes usap antigen. Saat pelaksanaan acara, protokol kesehatan pencegahan penularan Covid-19 diperhatikan secara ketat.
Di dalam rangkaian PH Camp, disampaikan materi yang ditujukan untuk memberikan pemahaman tentang kesehatan manusia dan alam yang saling berkaitan. Seperti kesehatan planetari, hutan mangrove, hutan hujan tropis, dampak buruk sampah plastik, dampak krisis iklim pada kesehatan, zonosis, dan lain-lain.
Peserta juga mengunjungi berbagai lokasi di Sukadana untuk langsung bersentuhan dengan lokasi dari materi yang disampaikan. Yaitu lokasi reboisasi di Sedahan Jaya, Hutan Mangrove, TPA Pampang Harapan, dan tempat pengepul sampah daur ulang. Tak hanya melakukan observasi di lokasi tersebut, peserta juga melakukan tanya jawab hingga ikut terlibat dalam penanaman di lokasi reboisasi.
Terkait pemilihan anak muda sebagai peserta PH Camp, Manajer Edukasi Yayasan ASRI, Etty Rahmawati mengatakan bahwa generasi muda memiliki peranan yang sangat penting dalam kehidupan sosial. Mereka adalah sosok yang penuh dengan ide-ide, semangat, menyukai hal baru dan tantangan. Sehingga mereka sangat bisa diandalkan dalam hal menuju ke perubahan yang lebih baik. Termasuk dalam menjawab tantangan persoalan lingkungan.
“Mereka adalah salah satu generasi yang akan menentukan masa depan bumi ini. Melalui program Pendidikan, ASRI mengajak para pemuda pemudi untuk sadar dan belajar dengan keadaan alam di sekitar mereka, sehingga mereka tahu bagaimana harus berperilaku terhadap alam,” ujarnya.
Etty mengatakan bahwa Kabupaten Kayong Utara memiliki kekayaan alam yang luar biasa yang dikemas Tuhan dalam hutan hujan tropis, hutan mangrove, dan laut dengan segala keanekaragaman hayati yang ada di dalamnya. Semua kekayaan alam ini tentunya memberikan manfaat yang sangat besar bagi masyarakat lokal dan global.
“Namun kini banyak ancaman lingkungan yang terjadi di dunia. Termasuk ancaman di sekitar yang berdampak bagi kesehatan bumi dan penghuninya. Harusnya ini mendorong kita untuk sadar dan bersikap. Agar kita bisa menghentikannya, atau paling tidak menguranginya,” kata Etty.
Melihat adanya ancaman terhadap lingkungan dan kekayaan kekayaan alam yang ada di Kabupaten Kayong Utara, Etty menilai peran pemuda pemudi sangatlah diperlukan dalam menjaga alam. Melalui PH Camp yang menjadi satu di antara program Pendidikan di ASRI, diharapkan anak-anak muda kian sadar akan pentingnya menjaga alam dan lingkungan.
“Melalui PH Camp, diharapkan kesadaran para generasi muda akan permasalahan lingkungan yang terjadi dan berdampak pada kesehatan dapat meningkat. Sehingga ada perilaku positif dan aksi terhadap lingkungan demi masa depan bumi tempat mereka berpijak,” katanya.
Hal itu dapat ditunjukkan dengan bersikap bijak terhadap alam. Seperti menjaga hutan dan satwa yang dilindungi, mengurangi sampah plastik, dan hemat menggunakan energi listrik. Juga dapat menyampaikan pengetahuan terkait kesehatan planetari dan menjadi teladan bagi orang-orang di sekitar mereka. Serta berpartisipasi aktif dalam kegiatan-kegiatan lingkungan.
Sementara itu, salah satu peserta PH Camp yang berasal dari Dusun Siduk, Desa Simpang Tiga, Yola Yusnani (19) mengatakan bahwa wawasan lingkungannya bertambah dengan materi yang disampaikan. Serta menambah pengalaman dan mengenal banyak orang. Terpenting lagi, ia merasa senang dikenalkan dengan Planetary Health.
“Saya jadi menyadari keterkaitan erat antara kesehatan manusia dan kesehatan alam sekitar. Ketika lingkungan sekitar kita sehat, maka kita sebagai mahluk hidup pun akan sehat,” ujarnya.
Yola kini akan mencoba berbuat untuk lingkungan. Di mulai dari hal kecil seperti mengedukasi orang sekitar tentang pentingnya menjaga alam.
“Misal dengan cara tidak membuang sampah sembarang, berbelanja menggunakan tas belanja, membedakan tong sampah untuk sampah organik dan non organic. Serta mengajak orang orang atau komunitas lain untuk melakukan penanaman pohon,” tandasnya.